Jembatan Gantung Pasirayu Keropos

Jembatan Gantung Pasirayu Keropos

\"\"Bisa Jadi Jalan Alternatif Menuju Rajagaluh SINDANG – Jembatan Gantung Pasirayu yang menghubungkan Desa Pasirayu dengan Desa Sindang, Kecamatan Sindang, terancam putus. Kayu-kayu penyangga jembatan tersebut terlihat mulai keropos. Warga Desa Pasirayu, Otong (21) mengatakan, untuk sementara warga secara swadaya melakukan penggalangan dana untuk biaya perbaikan jembatan. “Yang lewat di sini (jembatan gantung Pasirayu, red) kami pungut uang. Nantinya dikumpulkan untuk biaya perbaikan,” ujar dia, saat ditemui Radar, Selasa (21/2). Menurut dia, jembatan tersebut sudah berusia 15 tahun. Selama ini dijadikan akses utama warga di dua desa tersebut, karena bisa dilalui dengan kendaraan bermotor. Tetapi, kondisi jembatan semakin rapuh setelah Sungai Cikeruh meluap saat hujan deras. “Kami mohon pemerintah bisa segera mengambil langkah untuk solusinya,” katanya. Pantauan Radar di Jembatan Pasirayu, panjang jembatan tersebut sekitar 50 meter dengan lebar 2 meter. Untuk pejalan kaki, harus berpegangan pada sisi jembatan. Sebab jembatan gantung tersebut berayun saat dilewati. Apalagi dengan kondisi saat ini, dimana kayu penyangga mulai keropos. “Lama-lama bisa bolong kayunya karena keseringan diinjak warga yang melintas,” kata dia. Soal pendapatan per hari dari pungutan pengguna jalan, Otong mengungkapkan, rata-rata setiap harinya terkumpul Rp50 ribu. Tetapi, saat pengguna jalan sepi minimalnya bisa didapat Rp30 ribu. “Paling rame kalau liburan. Banyak warga yang berwisata ke Bukit Alam Hejo,” tuturnya. Kepala Desa Pasirayu, Darwan mengungkapkan, setiap tahunnya sudah diusulkan anggaran untuk memperbaiki jembatan gantung Parisayu. Namun, anggaran yang didapat dari pemkab hanya Rp1 miliar. Akibatnya, warga swadaya sendiri untuk melakukan perbaikan. “Menurut saya, harusnya alokasi anggaran untuk jembatan Rp4 miliar. Supaya jembatan bisa dilebarkan dan bisa dilewati mobil,” katanya. Darwan mengaku, dirinya pesimis pemkab dapat menambah alokasi dana perbaikan sampai Rp4 milyar. Sebab, APBD Kabupaten Majalengka terbatas, sedangkan prioritas pembangunannya banyak. Darwan menambahkan, apabila jembatan Pasirayu dilebarkan, bisa menjadi jalur alternatif menuju Kecamatan Rajagaluh maupun Sukahaji. “Yang melintasi jembatan kebanyakan adalah pedagang. Kalau difasilitasi secara lengkap, saya yakin perekonomian warga meningkat dan sejahtera,” terangnya. (mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: